Pasar Saham Diprediksi Pulih Kembali Usai Terjangkit Corona

https://id.wikipedia.org/wiki/Saham

PrimaDaily – Pasar saham diprediksi pulih kembali, diketahui pasar saham lunglai akibat infeksi vitus corona pada semester kedua 2020. Kembali pulih pasar saham akan ditopang stimulus, baik stimulus dari aiai fiskal dan moneter yang digenjot pemerintah dan Bank Indonesia (BI).

Pasar saham pulih kmebali diprediksi oleh Deputy Chief Investment Officer (CIO) Mandiri Manajemen Investasi, Aldo Perkasa. Ia  memprediksi dampak negatif penyebaran virus corona hanya berlangsung secara temporer. Ia mengatakan bahwa dampak virus corona akan mereda jadi aktivitas bisnis semua akan mulai berjalan lagi sperti biasa.

Menteri keuangan menghalau dampak virus corona 

Untuk diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk menghalau dampak virus corona kepada ekonomi Indonesia. Stimulus itu meliputi tambahan anggaran Kartu Sembako sebesar Rp50.000 dan diskon tarif tiket pesawat. Bahkan, bendahara negara tengah mengkaji opsi penundaan pungutan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 demi menekan dampak meluasnya wabah virus corona di Indonesia.

Sejalan dengan itu, bank sentral menurunkan tingkat suku bunga acuan sebesar 2 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen. BI juga menurunkan rasio giro wajib minimum (GWM) valuta asing (valas) bank umum konvensional, dari 8 persen dari Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi menjadi hanya 4 persen. Lalu, GWM rupiah turun sebesar 50 bps dari 5,5 persen menjadi 5 persen bagi perbankan yang menyalurkan pembiayaan ekspor dan impor.

Aldo menilai stimulus tersebut mampu menahan kejatuhan ekonomi akibat virus corona. Namun, pada periode kuartal I dan II ini, ia meramal pasar saham masih bergerak fluktuatif.

Selain dorongan stimulus, ia meyakini virus corona mulai mereda. Kondisi ini ditandai dengan tingkat penyembuhan (recovery) pasien positif corona cukup tinggi yakni lebih dari 50 persen. Hingga Kamis (5/3) pasien yang dinyatakan sembuh di seluruh dunia mencapai 51.171 orang. Sementara korban meninggal akibat virus corona mencapai 3.254 orang. Fakta ini diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran investor di pasar.

Saat ini, Mandiri Manajemen Investasi sendiri belum merevisi target IHSG yakni di rentang 6.900-7.000. Namun demikian, mereka akan merevisi indeks saham setelah melihat perkembangan di kuartal I 2020.