Teknik Bercerita yang Menarik Pada Kelas Balita

Bagi seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini, tentulah teknik bercerita yang menarik sangat diperlukan. Hal tersebut dikarenakan anak

PrimaDaily – Bagi seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini, tentulah teknik bercerita yang menarik sangat diperlukan. Hal tersebut dikarenakan anak balita/anak yang masih dibawah usia lima tahun masih belum bisa membaca serta masih kesulitan mengolah bahasa-bahasa orang dewasa.

Bermain masih menjadi sebuah daya tarik yang paling utama yang selalu ingin dikerjakan balita. Sehingga bagi para orangtua dan pendidik di sekolah perlu mempelajari penuh soal dunia anak. Jangan sampai ajaran yang anda ajarkan tidak dimengerti oleh anak bahkan terkesan menyesatkan.

Misalnya jika anda ingin mengajari anak kecil tentang kebaikan, jika hanya ucapan “jangan ini itu” dan selalu “menekankan resiko” maka anak akan menunjukkan pribadi yang monoton. Untuk menghindari hal-hal tersebut, lakukanlah hal-hal di bawah ini agar pengajaran anda lebih menarik.

  • Bercerita sambil menggunakan boneka jari

Boneka jari hanyalah seukuran jari dan biasanya seukuran jari orang dewasa. Anda dapat membelinya di toko mainan atau pula membuatnya sendiri. Jika membuat sendiri anda akan lebih kreatif.

Tentukan terlebih dahulu karakter boneka jari anda sebelum bercerita. Jangan sampai ketika anda mengilustrasikan seorang ayah, boneka jari yang anda tunjukkan adalah seorang nenek tua yang sudah beruban. Jadi teknik ini memang memerlukan kesiapan khusus.

  • Gunakan konsep panggung boneka

Hampir sama dengan konsep boneka jari. Bedanya adalah boneka yang digunakan pada konsep boneka panggung adalah boneka yang lebih besar (menutupi seluruh telapak tangan).

Anda bisa mengumpulkan anak-anak duduk pada tikar atau karpet, sementara anda berada di depan mereka dengan sebuah meja jika tidak ada panggung. Meja bisa menjadi alternatif panggung mini anda. Lakukan menggerak-gerakkan boneka saat bercerita. Anak-anak pasti antusias mengikuti alur cerita anda.

  • Bercerita sembari menunjukkan sebuah gambar penuh warna

Yang perlu anda persiapkan adalah sebuah gambar yang mendukung cerita anda. Misalnya, saat anda bercerita tentang tolong menolong, tunjukkan kepada mereka gambar seorang anak yang ditolong temannya saat jatuh bermain sepeda.

  • Belajar sambil bermain tebak-tebakan

Teknik bercerita yang menarik selanjutnya adalah bermain tebak-tebakan. Tentu hal ini akan menimbulkan reaksi suara yang bermunculan dari setiap anak. Anda bisa melontarkan sebuah pertanyaan yang jawabannya sudah dipersiapkan sebelumnya. Gunakan juga bahasa yang sederhana agar para balita mudah mencernanya.

  • Belajar sambil bermain peran

Yang ini bisa membutuhkan waktu yang lumayan lama. Selain itu anda juga membutuhkan beberapa orang anak untuk melakonkan alur cerita. Arahkan anak menggunakan bahasa dan gerak-gerik tubuh yang sederhana. Sebagai tambahannya, gunakan kostum-kostum yang unik. Dan diakhir cerita sampaikan pesan moral dari setiap adegan yang mereka lakonkan.

Nah jika tulisan ini sudah dipahami, anda bisa mencobanya di rumah maupun di sekolah. Selamat mencoba.